Sunday, September 29, 2013

Kesan Pertama Krima Pertama, eh Kedua (Sabtu, 28 September 2013)


Kesan pertama krima kemarin.. Bagaimana ya??

Sangat MENYENANGKAN... entah kenapa baru kali ini aku bisa tertawa hingga sampai meneteskan air mata. Kakak-kakak senior disini sangat baik dan akrab dengan para adiknya, tidak seperti yang ku bayangkan kaya pas pertama kali bertemu dulu. Dari awal krima sampai akhir, semuanya.. so touch my heart!!

Ada banyak cerita pas hari sabtu kemarin, sulit untuk dilupakan. Pertama, saat aku berangkat ke krima. Alhamdulillah, ku gak telat. Tapi pas lihat baju yang dipakai temen-temen cewekku, WADUH!! Yang lain pada pakai baju orange, cuma aku yang memakai baju coklat campur kuning. Aku lupa untuk pinjam baju temanku karena banyaknya tugas kuliah dari kemarin. Akhirnya ya, aku diberi intruksi untuk mundur ke belakang barisan bersama anak-anak yang melakukan kesalahan, entah itu terlambat, nametag bermasalah, atau masalah baju yang tidak memenuhi peraturan, sepertiku. saat aku bersama mereka, aku pasrah saja. Tidak biasanya aku melanggar peraturan dan berdiri di barisan “merah” ini. Aku deg-degan. Jangan-jangan aku akan dihukum yang macam-macam lagi. Tak bisa ku bayangkan bagaimana nanti jadinya. Apalagi kalau yang melakukannya adalah para Disma. Mampus!!

Tapi aku menemui kejanggalan disini. Yang memberi intruksi dan mengurus kami yang bersalah bukan mereka. Sepertinya kakak-kakak korlap dan seniorku dari PTIIK. Saat itu, nama kami dicatat satu persatu, lalu kami hanya diberi peringatan saja dan disuruh kembali ke barisan. Ini masih awal krima, jangan diulangi lagi, terang salah satu korlap. Baiklah, karena ini masih pertama, jadi mereka memaklumi kesalahan kami dan memberi satu kesempatan lagi. Baik, kakak!! Siap laksanakan!!

Lalu, pengecekan barang bawaan. Alhamdulillah, semua yang ku bawa lengkap, walau persiapannya agak mendadak.

Acara selanjutnya, membaca Al Quran bersama anak-anak dari fakultas lain. Jadi, dari fakultas PTIIK yang telah dibagi menjadi beberapa kelompok dipecah lagi dan berbaur dengan anak-anak yang lain. Disini, aku merasakan kebersamaan dalam satu kesatuan umat Islam (Bahasa Pamungkas gue keluar deh!! Hehe). Walaupun sebenarnya, ada anak yang kurang fasih dalam membaca Al Quran, tapi kakak pendamping disini dengan sigap dan perlahan menuntun temanku itu dalam membaca Al Quran. Ketika membaca Al Quran, rasanya jiwa ini menjadi tenteram. Jadi ada suatu penyejuk sebelum memulai berbagai aktivitas.

Dan materi demi materi pun mulai diajarkan. Dari mulai Beasiswa, Study Club, dan aplikasi Dev C++. Semuanya keren! Apalagi pas Beasiswa yang disampaikan Kak Lyla Selviana, KP-ku dulu. Dengar kak Lyla sharing  tentang Beasiswa Bidikmisinya, membuatku ingat dengan masa lalu. Yaitu saat aku masih berjuang untuk masuk ke UB4 dengan beasiswa. Tidak usah dijelasin ya ceritanya, coz panjang dan mengharukan banget....

Lalu, pembagian Kakak Pendamping. Kami, kelompok PHP mendapat bimbingan dari kak Koko (mahasiswa TI angkatan 2011) dan kak Satria (mahasiswa TI angkatan 2012). Kak Koko merupakan ketua dari Komunitas Belajar Hardware. Bagaikan seorang kakak, ia sharing pada kami bagaimana ia menjadi angkatan pertama dan memberi nasehat pada kami, jangan menganggap diri kami berbeda dengan UB Malang, karena sebenarnya semuanya sama. Bahkan sebenarnya UB kediri lebih diistimewakan karena langsung ditangani dosennya sendiri, tidak seperti UB Malang yang pengajarannya dihandle oleh Asdos. Sementara kak Satria yang sepertinya gak bisa ngomong banyak juga menceritakan rasanya masuk disini dan menasehati kami, para adik sedarah PTIIK-nya. Sebenarnya bukan hanya kak Koko dan kak Satria saja sharing, ada kak Diva, kak Alvira, dan kak... (siapa ya? Ku lupa! Maaf ya...) dari Madiun pokoknya yang ikut nimbrung. Semua kakaknya Luar Biasa..!!! (dengan gaya Ariel NOAH).

Hingga akhirnya... PenSi!! Pas acaranya inilah, aku ketawa sambil nangis. Padahal biasanya nangis sampai ketawa ($&%@^%??!!) hehe. Mulai saat si Rudy cs alias kelompok SQL maju. Puisi perpaduan antara Pangeran Cinta, Petani, Dokter, dan Orang Kurang Kaya. Gokill abisss!!! Bukan peserta krima doang yang ngakak, diantara mereka sendiri saja ada yang tidak bisa menahan tawanya saat ingin membacakan puisi. Kakak-kakak senior yang ikut menonton juga dibuat heboh karena karenanya. Lalu kelompok Ilham cs alias C++ yang membawakan lagu “Stasiun Balapan” dengan gaya musik Akapela. Unik, lucu, dan menyegarkan. Pokoknya, sip deh!! Terus, kelompok Afif cs alias C# yang membawakan lagu “Totalitas Perjuangan” dengan mengajak peserta lainnya dan kakak-kakak senior untuk ikut bernyanyi. Daripada malu buat nyanyi satu kelompok buat nyanyi di depan kelas, jadi ajak saja semuanya untuk berdiri dan ikut bernyanyi dengan alasan menyanyikan lagi bertemakan perjuangan mahasiswa itu. 

Lalu giliran kelompokku, PHP. Aku sudah membuat puisi untuk ditampilkan oleh si Taha secara Komedi. Gara-gara lihat puisi kelompok SQL tadi, aku merasa tidak yakin kalau penampilan si Taha akan menarik. Perlahan ia maju ke depan dan mulai memegang mic. Bukannya membaca puisi, ia malah Stand Up Comedy. Aku dan teman sekelompokku bingung, gak jadi baca puisi ya? Tapi saat ku lihat ia merogoh sakunya dan mengambil sebuah lipatan kertas, aku baru tahu. Ada strategi misterius dari Taha. Pertama, ia bilang anak 4L4Y asalnya dari anak TI, lalu beberapa lelucon lainnya yang berhasil bukan hanya membuat seisi ruangan ngakak abis, tapi buat sekarat perut semua orang. Lalu dengan gayanya yang... (haduh, tidak bisa diungkapkan kata-kata), ia membacakan puisi cinta ala Pseudocode. Setelah baca satu baris, kasih komentar. Satu baris lagi, komentar lagi.. “Pokoknya anak TI itu ya serba bisa, Pseudocode aja dibikinin puisi..,” leluconnya. Dari awal penampilannya hingga ia duduk kembali ke tempatnya, tawa semua orang masih bergemuruh. Berarti performance kelompok PHP Suksess!! Horeee!!! Aku tidak pernah menyangka kalau cara pembawannya dibuat seperti itu.

Lalu kelompok lain bergantian maju ke depan. Ada yang Stand up Comedy, nyanyi, atau pertunjukkan memberi sugesti yang dilakukan Cahya, dari kelompok PHYTON. Semuanya keren dan menyenangkan. Disini, bukan hanya pesertnya saja terhibur. Sepertinya para senior juga. Itulah yang paling berkesan buat kami. Para junior dan senior tertawa bersama dalam kekeluargaan.

Hingga acara pun selesai, kami semua bersiap untuk pulang dan bersalaman pada kakak-kakak kami sedarah PTIIK. Tidak ada yang dibedakan disini. Semuanya keluarga yang saling melengkapi. Dan mereka juga memberi “Selamat jalan” untuk kami.

Semoga, acara krima minggu depan selalu hangat dan kekeluargaan seperti ini, bahkan lebih. Dan darah persaudaraan PTIIK ini selalu mengalir dan tak pernah berujung hingga hari akhir nanti... AMIN!!!!

No comments:

Post a Comment