Monday, February 16, 2015

Resume tentang Kunjungan ke Perusahaan IT di Bali

Pada beberapa waktu yang lalu tepatnya tanggal 2 Februari 2015, saya dan teman-teman dari Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM) dari Universitas Brawijaya Kampus IV Kediri mengikuti Studi Excursie ke Bali. Kami berada di Bali selama lima hari, berangkat saat senin siang dari kampus dan kembali ke kampus lagi saat Jumat dini hari. Dengan didampingi Pak Afi, Bu Faiz dan Bu Novi selaku dosen pembimbing, kami mengunjungi beberapa Perusahaan IT di Pulau Dewata ini. Beberapa perusahaan ini tidak hanya ada yang sudah bergerak dalam skala lokal, namun juga ada yang sudah berskala Internasional hingga mendirikan perusahaan cabang di negara lain. Dan untuk lebih jelasnya, saya membuat resume tentang kunjungan ke Perusahaan IT di Bali dan juga untuk memenuhi tugas dari kunjungan tersebut sebagai berikut ini.

  1. Mitrais
    Pada tanggal 4 Februari 2015 tepatnya pukul 08.00 WITA, tepat hari kedua di Bali kami para mahasiwa melakukan kunjungan ke dua perusahaan, Mitrais dan Bima Sakti. Namun karena terbatasnya jumlah mahasiswa yang boleh masuk ke perusahaan Mitrais, akhirnya rombongan mahasiswa dibagi dua kelompok. Rombongan pertama menuju ke perusahaan Bima Sakti, sedangkan rombongan kedua menuju ke perusahaan Mitrais. Dan saya termasuk ke rombongan yang kedua. Dan karena rombongan dibagi menjadi dua kelompok, akhirnya para dosen pembimbing pun juga dibagi dua. Bu Faiz dan Bu Novi membimbimbing rombongan pertama, sedangkan Pak Afi membeimbing rombongan kedua.
    Bersama Pak Afi, kami menuju ke perusahaan Mitrais yang terletak di Jalan By Pass Ngurah Rai gg. Mina Utama No.1 Bali. Sampai disana, kami disambut hangat dengan seorang recepcionist wanita. Beliau mempersilahkan kami untuk menunggu terlebih dahulu di kantin, letaknya di lantai 1 pada gedung bagian belakang. Kemudian, kami diajak menuju ruang rapat berada tepat di lantai atasnya. Pada lantai 2 tersebut, tidak hanya ada ruang rapat. Namun juga terdapat ruang kerja untuk para programmer dan ruangan untuk atasan-atasan di perusahaan tersebut.
    Di ruang rapat, kami dibimbing oleh Pak Aron, salah satu programmer yang ada bekerja di perusahaan ini. Beliau menceritakan pada kami apa saja yang terdapat pada perusahaan Mitrais ini.
    Mitrais merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang software development terbesar di Indonesia. Perusahaan ini berdiri pada tahun 2000 di Bali. Tidak hanya itu, perusahaan ini juga berdiri di Singapore pada tahun 2000, di Australia pada tahun 2004 dan di Vietnam pada tahun 2013. Perusahaan ini mempunyai motto, yaitu: “Continuous Commitment”, yang berarti komitmen berkelanjutan. Maksud dari motto ini adalah Mitrais ingin menjalin hubungan kerjasama secara terus menerus dan berkelanjutan dengan para kliennya.
    Perusahaan ini fokus pada tiga hal, yaitu software developtment, mining solutions, dan medical solutions. Dalam software developtment, Mitrais bekerjasama dengan banyak lembaga pengembang sofware dunia dan juga sebagai pengembang serta pengintegrasi software terkemuka dan melayani lebih dari 200 klien. Dalam mining solutions, Mitrais sebagai penyedia sistem informasi terkemuka untuk industri pertambangan di ASEAN dan pengembang software untuk industri pertambangan di seluruh dunia. Dan dalam medical solutions, Mitrais menawarkan rangkaian aplikasi software yang dirancang untuk rumah sakit, klinik, dan perusahaan industri.
    Selain itu, Pak Aron juga menerangkan pada kami tahapan untuk recruitment programmer disini dengan beberapa tes. Terdapat juga beberapa training untuk programmer pemula disini. Bukan hanya itu, terdapat beberapa club hobi untuk mempererat persaudaraan di perusahaan ini dan refreshing dari segala aktifitas.
    Setelah itu, Pak Aron mempersilahkan kami untuk ruang kerja para programmer. Di sela-sela kami ngobrol dengan salah satu programmer, kami bertemu dengan Pak Kompi, VP Software Developtment disini. Selain itu, kami juga bertemu dan bertanya-tanya sebentar dengan salah satu manager disana. Hingga waktu kami berkunjung telah habis. Namun sebelum kami menuju ke tempat selanjutnya, Pak Afi memberikan kenang-kenangan kepada Pak Aron dan foto bersama beserta seluruh mahasiswa yang ikut berkunjung ke Mitrais.

    saya bersama teman-teman di Mitrais

    foto bersama pak Aaron di depan gedung Mitrais
  2. Dewata TV atau Kompas TV Dewata
    Pada hari yang sama dengan kunjungan ke Mitrais, kunjungan dilanjutkan ke Dewata TV atau yang sekarang berganti nama menjadi Kompas TV Dewata, pada siang harinya yang terletak di Kabupaten Gianyar. Ketika sampai di gedung tersebut, awalnya terdapat sedikit kesalahan teknis sehingga membuat kami semua menunggu di depan gedung untuk sementara. Baru beberpa awaktu kemudian, kami dipersilahkan masuk ke dalam gedung.
    Ketika kami sudah masuk ke dalam gedung,  lagi-lagi kami dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama menuju ruang kantor, sedangkan kelompok kedua menuju studio. Disini saya masuk ke kelompok kedua. Kami diajak menuju ke ruang studio dengan dipandu salah satu presenter yang bekerja di industri TV tersebut beserta para crew disana. Di studio, terdapat dua kamera besar yang menghadap suatu pentas yang biasanya digunakan para presenter untuk membawakan berita. Tidak hanya itu, terdapat pula beberapa kursi yang biasa digunakan untuk acara talk show secara on air dan dua TV di belakang kamera untuk menampilkan hasil dari rekaman atau tayangan dari kamera tersebut. Kemudian presenter tersebut memberikan beberapa brosur tentang Kompas TV Dewata pada kami.
    Dalam brosur itu diterangkan, Kompas TV Dewata merupakan stasiun televisi swasta lokal yang berdiri dan mengudara di Denpasar, Bali sejak 25 Desember 2007. Channel TV ini berfokus pada kearifan lokal budaya Bali dengan acara utama Pentas Dewata yang diminati masyarakat pedesaan. Selain itu, channel TV ini juga menayangkan acara berita lokal berbahasa Indonesia. Channel TV ini mengudara di kanal 23 UHF dapat diterima hampir diseluruh Bali. Ada beberapa program unggulan yang disediakan oleh channel TV ini yaitu Lintas Dewata, Pojok Dewata, Pojok Kita, dan lain-lain.
    Sebagian anak ada yang mencoba untuk memakai kamera studio ataupun beraksi didepannya. Hingga akhirnya giliran kelompok dua selesai untuk melihat-lihat studio, bergantian dengan kelompok satu.
    Kami menuju kantor yang letaknya masih satu lantai dengan studio tersebut. Di dalamnya terdapat beberapa karyawan yang sedang konsentrasi bekerja. Ada yang sedang mengedit video untuk ditayangkan pada berita nanti, ada yang mengecek data-data karyawan, dan sebagainya. Selain itu, terdapat juga ruang HRD, marketing, producer, atau yang lain di kantor tersebut. Salah satu karyawan menerangkan pada kami tentang proses produksi di industri TV tersebut. Dan hingga akhirnya waktu kami untuk berkunjung telah habis. Namun sebelum pergi ke tempat selanjutnya, kami memberikan sebuah kenang-kenangan ke pihak Kompas TV Dewata dan foto bersama.

    foto bersama para staff Kompas TV Dewata
  3. Bali Orange Communications atau BOC
    Pada hari berikutnya, tanggal 5 Februari 2015 kami mengunjungi salah satu perusahaan yang bergelut di bidang Web Development di Bali yang bernama Bali Orange Communications atau biasa disingkat dengan BOC. Perusahaan tersebut di Jl. Narakusuma 11 di Denpasar, masih satu kota dengan hotel penginapan kami. Sampai ditempat, kami disambut hangat oleh Pak Ali Hudan, sales marketing di perusahaan ini. Walaupun BOC termasuk perusahaan terkemuka yang telah menangani klien dari Sabang sampai Merauke, namun perusahaan tersebut di sebuah rumah sederhana yang bersih, bukan gedung bertingkat seperti perusahaan Mitrais kemarin. Dengan seperangkat mic kecil beserta seperangkat speakernya, Pak Ali menerangkan tentang konsep pelayanan Web Development di BOC.
    Bali Orange Communications atau BOC adalah sebuah perusahaan jasa web design dan pemrograman website, penyedia web hosting dan pendaftaran domain name berekstensi Internasional dan Indonesia. Berdiri sejak 2003 hingga sekarang. Basis operasional BOC berada di pulau Bali, namun BOC melayani seluruh Indonesia hingga luar negeri. Karena sistem permintaan klien bersifat online, jadi kendala geografis menjadi tidak masalah. BOC juga menyediakan web server yang berlokasi di Jakarta, Singapore, dan USA agar bisnis pelanggan tetap online 24 jam. Para karyawannya mampu mengoperasikan berbagai program aplikasi web developtment, bahasa pemrograman, serta meliputi penguasaan OS seperti Linux dan Windows. Dan satu hal lagi yang membuat kami takjub. Dengan banyaknya klien tersebut, karyawan BOC hanya berjumlah belasan orang!
    Kemudian Pak Ali mempersilahkan Pak Hendra keluar dan memperkenalkan diri. Beliau adalah Managing Director sekaligus pendiri dari BOC ini. Dengan lancar, beliau yang ternyata sarjana Teknologi Pertanian tersebut menceritakan masa lalunya saat merintis BOC ini. Berawal dari kesulitan ekonomi-nya saat mengemban kuliah di Universitas Udayana dan mengambil pekerjaan sampingan berupa operator warnet. Sejak saat itulah, beliau belajar tentang bagaimana caranya Web Programming dengan komputer operatornya. Hingga akhirnya ada klien yang memesan website kepadanya, beliau jadi sering membuat website dan menjualnya. Dengan usaha tambahan itu, beliau dapat menambah penghasilan untuk mencukupi biaya kuliahnya. Lama kelamaan, beliau juga dapat membeli peralatan sendiri untuk mengembangkan skill dan usahanya dalam Web Developtment. Beliau memberikan motivasi pada kami sebagai mahasiswa agar selalu yakin dalam mengerjakan sesuatu dan tidak menyerah.
    Setelah itu, beliau mempersilahkan kami untuk memasuki rumah sederhana yang ternyata perusahaan tersebut. Ada dua kamar yang telah disulap menjadi ruangan khusus, ruang marketing dan operasional. Saya dan sebagian teman-teman masuk ke ruang marketing yang ternyata ruang Pak Ali Hudan dan dua marketing lain. Disini, kami diterangkan bagaimana proses komunikasi klien dengan pihak BOC, yaitu melalui social media atau chatting. Lalu ada salah satu staff marketing yang menerangkan kami bagaimana mereka memberi harga pada web. Beliau mencocokkan diagram yang telah dibuat dengan source code yang telah ia terima dari programmer. Dengan begitu, beliau dapat mengetahui tingkat kesulitan dan kesinkronan antara pesanan klien dan codingan web yang telah jadi. “Jadi tak perlu jadi lulusan manajemen untuk bisa jadi marketing. Dengan tahu teknis dari web aja sudah cukup,” ujar beliau.
    Lalu kami menuju ke ruangan lain, ruang operasional. Disini terdapat programmer, web designer, web administrator, serta satu anak magang. Salah satu dari mereka menerangkan pada kami tentang proses mendesain web. Namun karena waktu telah habis, jadi kami tidak bisa mendengar penjelasan tersebut lebih detail lagi.
    Sebelum meninggalkan BOC, kami memberikan kenang-kenangan untuk Pak Hendra dan foto bersama dengan yang lain.